pada hening yang diburu malam, atau untuk mata yang masih terpejam, rengkuhnya masih sama. yang artinya, orangnya juga. saat-saat itu, entah kenapa sedikit melegakan. pada sebuah tanah lapang, diatas pepohonan yang jarang, ada yang memburu kita. lantas tiba-tiba aku menemukanmu begitu saja. semua berjalan, aku duduk disampingmu seperti tak terjadi apa-apa. tapi nyatanya, kita sedang dikejar logika. maka, aku duduk semakin rapat, menjadikanmu sebagai dinding yang kuat. lantas, kita menjalani dunia yang tak bisa digapai. begitu juga bangun yang pelan-pelan membuat kita akan usai. kita menjalani dunia yang penuh asmaraloka disana. mas, ruang kosong itu nyata adanya. tiap-tiap pejam itu menyisakan berbagai kenangan. meninggalkan serpihan bahagia ketika tetap membual dengan logika. dan sialnya, ketika membuka mata, kembali ke asalnya. dekapmu tidak ada, pun rengkuhmu tak seyogyanya bisa kurasa. kamu masih hilang seperti dalam ...
in empty and trying to be a human.